Showing posts with label HTI. Show all posts
Showing posts with label HTI. Show all posts
Rencana Kehadiran Felix Siauw Ditolak Puluhan Ormas di Bandung Barat Rencana Kehadiran Felix Siauw Ditolak Puluhan Ormas di Bandung Barat

Kehadiran Felix Siauw yang rencananya akan mengisi kegiatan kegiatan Special Ramadhan Majelis Taklim Kotabaru Parahyangan pada tanggal 23 Mei 2018 mendapat penolakan keras dari puluhan ormas di Bandung Barat.

Dalam pesan berantai dibanyak grup WA masyarakat KBB, telah lebih 30 an ormas islam, organisasi pemuda, LSM, dan pondok pesantren yang menolak kehadiran Felix. Menurutnya, felik seringkali memanfaatkan mimbar pengajian dan media umum sebagai ajang kampanye khilafah yang berpotensi menimbulkan konflik ditengah masyarakat.

Rencananya penolakan tersebut akan disampaikan kepada pihak Bupati Bandung Barat, Kantor Kesbangpolinamas KBB, Kemenag KBB, MUI, Kodim dan Polres Cimahi.

Sebelumnya, penolakan telah muncul dari Majelis Cinta Negeri (MCN) melalui koordinatornya Edi Rusyandi. Edi menegaskan bahwa Felix merupakan pengusung khilafah yang berhubungan dengan HTI, organisasi yang telah dihentikan oleh pemerintah.

"Seharusnya pihak pengurus majelis taklim Kotabaru Parahyangan peka dengan perkembangan sosial politik terkini, dan jangan memberi ruang pihak yang mengancam ideologi bangsa," kata Edi.

Berikut daftar organisasi/lembaga yang telah menyatakan penolakan atas kehadiran Felix Siauw :

1. Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bandung Barat;

2. Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor kbb

3. DPD Angkatan Muda Islam Indonesia (DPD AMII) Kab.Bandung Barat

4. PC Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kab. Bandung Barat

5. PC SAPMA Pemuda Pancasila Kab. Bandung Barat.

6. DPC angkatan muda ka'bah (AMK) Kab. Bandung Barat

7. Dewan Pimpinan Cabang Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) Bandung Barat

8. Pondok Pesantren Syarif Hidayatulloh, Cipongkor, Bandung Barat

9. PK PMII STAI Darul Falah, Bandung Barat

10. Garuda KPPRI Dpc Kab. Bandung barat

11. TMI (Tunas Muda Indonesia) DPC KBB

12.HGKNI DPC KBB

13.Karang Taruna Desa Batulayang Cililin

14. Ponpes Nurul Huda Sindangdalam, Sinarjaya, Gununghalu

15. Ponpes Nurul Anwar, Gununghalu

16. Ponpes Nurul Quran, Gununghalu

17. Forum Silaturahmi Santri dan Remaja Gununghalu (Forum Sarung)

18. DPD Pemuda Peduli Bangsa (DPD PPB) Kab. Bandung Barat

19. Komando Pejuang Merah Putih (KPMC) DPC Bandung Barat

20.Forum Silaturahmi Imam Tajug (FORSITA )

21.Pon-Tren Raudlatul Mutaallimiin Cipatat

22. PC Forum Komunikasi Generasi Muda Nahdlatul Ulama (FKGMNU) Bandung Barat

23. Majelis Pemuda Cinta Negeri

24. PC FSGN Nusantara KBB

25. Pemuda Demokrat Indonesia (PDI) Kab. Bandung Barat

26. Banteng Muda Indonesia (BMI) Kab. Bandung barat

27. Gerakan rakyat indonesia gres (GRIB) KBB

28. Ittihaadul Asaatiidz cililin Bandung Barat

29. Forum Silaturahmi Imam Masjid (FORSIMA) Bandung Barat

30. Pemuda Pendorong Potensi Desa (PENDOPO DESA) KBB

31. Komunitas Budaya Paguyuban Dayang Sumbi

32. Pengurus Forun Karangtaruna Kecamatan Cipongkor kbb

33. Lembaga Kajian Pendidikan Pesantren dan Masyarakat (LKP3M)

34. DPD Generasi Penerus Perintis kemerdekaan (GPPK) Kab. Bandung Barat

35. Pena Indonesia

36. cowok Indonesia (PI) KBB

37. DPD FKPPK Kab. Bandung Barat

38. Forum Komunikasi Perangkat Desa (FK-PeDes) Kec. Sindangkerta

39. PK KNPI Kec. Sindangkerta

40. Karang Taruna Kec. Sindangkerta

41. AMMDi ( Angkatan Muda Majlis Dakwah Islamiyah) KBB

42. Pondok Pesantren Baabussalam, Sindangkerta, KBB

43. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) KBB

44. Pondok Pesantren Al Amin Sumurkembang, Cipongkor, KBB

45. Ponpes Al-Masduqiyah, Cibalok, Cipongkor, KBB

46. Pondok Pesantren Al-Ghuroba Sindangkerta KBB

47.Keluarga Mahasiswa Kabupaten Bandung Barat (KEMBARA)

48. Pondok Pesantren Darussalam, Ngamprah, KBB

49. Laskar Pendekar Banten Sejati (LAPBAS) DPC Bandung Barat

50. Sekolah Menengah kejuruan IT NU Bandung Barat

51. PC MATAN bandung Barat

52. PK KNPI Kec. Ngamprah

53. Ikatan Santri Bandung Barat (ISBAT)

54. GPK NU Bandung Barat

55. Pondok Pesantren Riyadul Mubtadiin Rongga, KBB

56. Pondok Pesantren Nurusholah, Rongga, Bandung Barat.

(NH)
Tulisan santri Hadlromaut, sangat layak untuk dibaca. Di simpulan goresan pena ini mengisahkan bendera organisai terlalarang yang bertuliskan kalimat tauhid lumrah di bakar, bahkan oleh Masyayikh Yaman. 

* Bendera hitam yaitu bendera perang, bukan bendera "ummat".

Sejak insiden pembakaran bendera tauhid di Garut beberapa hari lalu, saya tertarik untuk menelusuri lebih dalam wacana bendera hitam dalam kitab-kitab Hadits dan Syamail. Prof. Nadirsyah Hosen bahwasanya sudah punya goresan pena mengenai dilema ini, tapi kurang mantap rasanya jikalau tidak ber-ijtihad sendiri dan cuma mengandalkan goresan pena orang. Lagi pula kesimpulan Prof. Nadir bahwa semua hadits yang berkaitan dengan panji hitam yaitu hadits-hadits lemah saya rasa kurang tepat.

Saya juga menelusuri apakah pembakaran bendera tauhid di dunia ini gres dilakukan di Indonesia oleh Banser beberapa hari yang lalu? Bagaimana dengan Yaman Utara tempat dimana bendera-bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid itu juga banyak tersebar sebagai atribut Al-Qaeda ?

Berikut point-point yang sanggup saya simpulkan :

1. Warna Bendera Rasulullah SAW
Semasa hidupnya, Rasulullah Saw mempunyai banyak bendera, yang terdiri dari beberapa bendera besar (Ar-Rayah) dan bendera kecil (Al-Liwa'). Syaikh Yusuf Bin Ismail An-Nabhani dalam kitab Syamail-nya menyebutkan

كانت راية رسول الله صلى الله عليه و سلم سوداء و لواءه ابيض 

"Bendera besar (Rayah) Rasulullah Saw berwarna hitam, sedangkan bendera kecilnya (liwa') berwarna putih."

Sayyid Muhammad Al-Maliki dalam Tarikhul Hawadits berkata :

و كانت له راية سوداء يقال لها العقاب و أخرى صفراء كما في سنن أبي داود و أخرى بيضاء يقال لها الزينة

"Rasulullah Saw mempunyai bendera hitam yang dinamakan 'Al-Uqob', dia juga mempunyai bendera berwarna kuning menyerupai keterangan dalam Sunan Abu Dawud, satu lagi bendera dia yaitu panji berwarna putih yang dinamakan 'Az-Zinah'. "

Dari sini sanggup kita ketahui bahwa Rasulullah Saw mempunyai beberapa bendera dengan warna yang berbeda-beda, bukan melulu hitam saja. Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar bendera-bendera itu dipakai dalam waktu yang berlainan.

(Entah kenapa ISIS, Al-Qaeda dan gerombolan radikal lainnya lebih menentukan warna hitam dari pada warna Royah Rasulullah yang lain? Kuning misalnya? Mungkin sebab warna hitam terlihat lebih galak, menakutkan dan juga sangar)

Hadits-Hadits wacana warna Royah dan Liwa' mempunyai derajat yang tidak sama, ada pula satu hadits yang diriwayatkan dengan sanad yang berlainan. Hadits Riwayat Al-Hakim yang disebut An-Nabhani diatas memang lemah, bahkan ada yang menyebutnya sebagai hadits Munkar, hanya saja itu tidak menafikan adanya hadits-hadits lain yang berderajat hasan menyerupai riwayat Imam Tirmidzi :

 كانت راية رسول الله سوداء مربعة من نمرة  قال 
سألت محمدا يعني البخاري فقال حديث حسن 

2. Tulisan dalam bendera Rasulullah SAW
Hanya ada satu hadits yang menyatakan panji hitam Rasulullah Saw bertuliskan kalimat tauhid, yaitu hadits Ibnu Abbas yang diriwayatkan Al-Thabrani dalam kitab Al-Kabir, Abu Assyaikh dalam kitab Al-Akhlaq (153), dan Al-Haitsami dalam Majma' Az-Zawaid (5/321). yang berbunyi :

كانت راية رسول الله صلى الله عليه و سلم سوداء مكتوب عليها لا إله إلا الله محمد رسول الله  

"Royah Rasulullah Saw berwarna hitam bertuliskan La Ilaha Ilallah Muhammadun Rasulullah"

Hadits yang diriwayatkan Abu Assyaikh dinyatakan lemah sanadnya oleh Ibnu Hajar, sedangkan Al-Haitsami mengomentari hadits yang diriwayatkannya : " semua perawi-nya shahih kecuali Hayyan Bin Abdillah "

Kaprikornus sanggup disimpulkan tidak semua panji Rasulullah Saw bertuliskan kalimat tauhid, hanya satu bendera berwarna hitam saja, itupun ulama sekelas Ibnu Hajar masih mencurigai adanya kalimat tauhid dalam bendera Rasulullah Saw tersebut.

3. Fungsi Bendera (Ar-Rayah dan Al-Liwa') di zaman Rasulullah Saw. 

Anggap saja warna dan bentuk bendera Rasulullah Saw memang menyerupai itu, kita juga harus mengetahui fungsi dan kegunaan bendera Royah dan Liwa' di masa Rasulullah Saw. Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari-nya :

الراية و اللواء : العلم الذي يحمل في الحرب يعرف به موضع صاحب الجيش و قد يحمله أمير الجيش و قد يدفع لمقدم العسكر و كان الاصل ان يمسكها رئيش الجيش ثم صارت تحمل على رأسه 

"Royah dan Liwa' yaitu bendera yang dipakai dalam peperangan dan menjadi tanda dimana posisi pemimpin perang. Bendera ini hanya dibawa oleh komandan perang dan terkadang juga diserahkan pada pasukan yang berada di barisan paling depan.. "

Syaikh Abdullah Said Al-Lahji dalam Muntaha As-Suul berkata :

فالراية هي التي يتولاها صاحب الحرب و يقاتل عليه و إليها تميل المقاتلة 

"Royah yaitu bendera yang dikuasai pemimpin perang dan ia bertugas untuk mempertahankannya. Peperangan berpusat ke mana arah bendera tersebut."

Kaprikornus fungsi orisinil dari Royah dan Liwa' yaitu sebagai bendera perang, oleh sebab itu bendera Royah juga dijuluki sebagai "Ummul Harb" atau induk perang.  jangan heran jikalau Imam Bukhori memasukkan pembahasan Liwa' dan Royah ini dalam kitabul Jihad. Ibnu Qoyyim Al-Jauzi dalam Zad Al-Ma'ad, Syaikh Yusuf An-Nabhani dalam Wasail Al-Wushul, dan Sayyid Muhammad Al-Maliki dalam Tarikh Al-Hawadits, mereka semua setuju meletakkan pembahasan bendera ini dalam Babu Silahi Rasulillah Saw : Bab Senjata perang yang dimiliki Rasulullah Saw.

Kesimpulannya : Bendera Royah dan Liwa' yaitu atirbut perang. jadi sangat gak nyambung dan gak relevan jikalau di zaman now ini bendera-bendera itu malah dikibarkan dalam keadaan tenang, kondusif dan damai. Bendera-bendera itu tidak layak dibawa dalam majlis-majlis, demo-demo atau acara-acara keagamaan, Apalagi dikibarkan dalam program hari santri nasional ? Jelas-jelas itu yaitu sebuah kedhaliman, wadh'u Assyai fi ghoir mahallihi, menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya.

pada zaman Rasul Saw Bendera-bendera ini merupakan atribut khusus yang hanya boleh dipegang oleh pemimpin perang, bahkan para pasukan pun tidak boleh asal membawa bendera jenis ini.

(Tapi Sekarang bendera hitam ini malah seenaknya saja dibawa oleh bocah- bocah dan ibu-ibu dalam demo-demo , majlis-majlis dan acara-acara lainnya )

oleh sebab itu Ibnu Hajar menyatakan bahwa bendera Royah dan Liwa' hanya dianjurkan untuk dikibarkan dalam waktu perang, itupun yang boleh membawanya cuma komandan perang atau prajurit yang dipercayainya. Dawuh dia dalam Fathul Bari :

و في الأحاديث استحباب اتخاذ الأولية في الحروب و أن اللواء يكون مع الأمير او من يقيمه لذلك عند الحرب 

Ini terang menolak anggapan mereka yang berfikir bahwa dulu pada zaman Rasulullah Saw, bendera-bendera hitam ini yaitu panji-panji Islam yang dengan indahnya berkibar di jalanan kota makkah-madinah, di depan Masjidil Haram atau Masjid Nabawi,  dan dibawa para Sabahat dalam setiap perkumpulan atau program keagamaan.

Sekali lagi bendera ini yaitu bendera perang, bukan bendera "ummat". Jangan kaget jikalau panji-panji hitam ini kini menjadi simbol resmi golongan yang bawaannya pengen perang dan berantem mulu menyerupai ISIS, Al-Qaeda, Jabhat Nushra dan jama'ah-jama'ah radikal lainnya.

Pada Intinya Bendera-bendera ini sama sekali tidak disunnahkan dikibarkan pada selain waktu perang. Bahkan untuk kini ini, tatkala panji-panji hitam ini (Royah Suud) menjadi simbol yang indentik dengan golongan radikal dan sanggup memicu fitnah, kekhawatiran dan kekacauan. Hukum membawa bendera ini sanggup mencapai taraf "haram" : Saddan Lid Dzariah..

4. Masalah Pembakaran Bendera 
Terlepas dari aturan mengkremasi bendera hitam yang sudah banyak dikaji dimana-mana, sejatinya dari awal saya sangat menyayangkan insiden pembakaran bendera hitam di Garut itu. Karena selain sanggup menjadikan fitnah dan polemik berkepanjangan menyerupai dikala ini, ada cara lain yang tentunya lebih halus dan kalem daripada membakar.  menyitanya saja saya rasa sudah sangat cukup. Kita semua niscaya tau, dari dulu kalimat "bakar!" - selain bakar ayam, ikan atau jagung- selalu identik dengan ke-bringasan dan kebrutalan, sedangkan NU dari dulu dikenal sebagai penyebar Islam teduh dan damai. jikalau memang hal ini sanggup memicu api fitnah dan nantinya kita harus menciptakan pembelaan disana-sini, kenapa tidak dihindari dari awal ? Al-Daf'u awla min Ar-Raf'i, menangkal lebih baik daripada mengobati, Bukankah begitu dalam Qoidah fiqihnya ?

 Di simpulan goresan pena ini mengisahkan bendera organisai terlalarang yang bertuliskan kalimat t Bendera Hitam Adalah Bendera Perang, Bukan Bendera Ummat

Jelas tidak benar jikalau Banser dituduh sebagai ormas anti kalimat Tauhid gara-gara insiden ini, sebagaimana sangat naif jikalau kita serampangan menuduh setiap orang yang tidak oke dengan pembakaran ini sebagai simpatisan HTI atau orang-orang yang terpengaruh dengan ideologi mereka..

Menutup "pintu" fitnah itu penting, sama menyerupai ketika Rasulullah Saw menahan diri untuk memerangi kaum munafikin biar tidak menjadikan fitnah dan asumsi-asumsi sesat ditengah masyarakat. toh padahal mereka sudah berkali-kali merencanakan makar-makar jahat terhadap Rasulullah Saw.

"Aku tidak ingin orang-orang berkata bahwa Muhammad memerangi sahabat-nya sendiri " begitu sabda Rasulullah Saw waktu itu..

Bukan hal yang mengherankan jikalau pembakaran bendera tauhid itu meledakkan kegaduhan dan kehebohan di tengah masyarakat, sebab memang insiden ini -mungkin- yaitu yang pertama dan gres kali ini terjadi di bumi Indonesia.

Kemarin saya mendiskusikan dilema ini dengan seorang sobat asal Hudaidah, salah satu kota di Yaman Utara yang hingga kini dilanda konflik tiada henti. Di daerah-daerah konflik disana bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid juga banyak tersebar, hanya saja disana panji hitam bukan menjadi bendera HTI, melainkan bendera Al-Qaeda.

"Al-Qaeda di Syimal-Yaman Utara- bukankah juga mempunyai bendera?"

"Iya punya.. Bendera Hitam bertuliskan La ilaha Illallah"

Saya kemudian menceritakan kepadanya kehebohan di Indonesia akhir pembakaran bendera tauhid tempo hari lalu, tanggapanya benar-benar diluar dugaan..

"Aadii.. (Biasa saja)" ucapnya santai." di Aden atau di Hudaidah pembakaran bendera-bendera hitam menyerupai itu sudah biasa terjadi. mereka menyita dan mengumpulkan bendera-bendera itu dalam suatu tempat, menyiramnya dengan bensin kemudian membakarnya.."

"Siapa yang melakukannya..?"

"Pemerintah.. Masyarakat juga turut andil, bahkan di daerahku sebagian masyaikh juga melaksanakan itu.."

"Mereka yang mengkremasi juga ahlussunnah.. ?"

" Iya.. "

" Ma minggu takallam ? (tidak ada yang berkomentar atas pembakaran itu..) ?"

"Gak ada.. Biasa aja, bendera-bendera itu yaitu penyebab fitnah, jadi sudah seharusnya dilenyapkan, kami mengqiyaskannya dengan Masjid Dhiror " begitu pendapatnya..

Saya juga menceritakan dilema ini kepada murid-murid saya yang berasal dari Yaman Utara. salah satu dari mereka berjulukan Ahmad, berasal dari kota Mahwith. Ia tampak terkejut ketika mendengar kisah saya, tapi bukan sebab Insiden pembakaran bendera (karena menurutnya, pembakaran bendera hitam di wilayahnya sudah lumrah dan biasa). Ia malah terkejut sebab satu hal : Kok sanggup bendera menyerupai itu ada di Indonesia ?

Setelah kami bertukar kisah panjang lebar, dengan raut wajah murung ia berkata :

"Allah Yarhamkum ya ustadz.. Semoga Allah mengasihani kalian para penduduk Indonesia ustadz..
Wallah..Jika bendera-bendera hitam itu mulai tersebar di negara kalian, itu mengambarkan awal dari semua kekacauan.."

Saya mengamini doa tulusnya itu.. Ia benar.. Ditengah angin puting-beliung fitnah, kegaduhan, dan perpecahan yang berkecamuk diantara kita dikala ini.. betapa butuhnya kita akan pertolongan, kasih sayang dan belas kasih Allah untuk kita..

Irhamna Ya Rabb Ya Rahiim Ya Rahmaan..

** hanya goresan pena pribadi, tidak ada sangkut pautnya dengan ormas, keluarga besar, atau forum dimana saya bernaung..

* Ismael Amin Kholil, 24 Oktober, 2018.
 Pada masa awal Islam muncul anutan Syiah Propaganda Di Belakang Bendera Tauhid

DI BELAKANG BENDERA TAUHID

SYIAH. Pada masa awal Islam muncul anutan Syiah. Kemunculan Syiah berawal semenjak demonstrasi yang dilakukan kepada Khalifah Utsman bin Affan radhiyallaahu 'anhu. Aksi demonstrasi tersebut yang berlanjut dengan munculnya Syiah diskenario oleh Abdullah bin Saba', seorang Yahudi yang akal-akalan masuk Islam, dengan propaganda amar ma'ruf dan nahi munkar.

WAHABI. Kemunculan Wahabi yang berlanjut pada berdirinya Kerajaan Saudi Arabia tidak lepas dari campur tangan Inggris. Kerajaan yang mengusung bendera Tauhid ini menurut legalisasi Putera Mahkota Saudi Arabia, Muhammad bin Salman, membuatkan ideologi Wahabi alasannya pesanan negara-negara Barat, Eropa dan Amerika. Pernyataan Putera Mahkota tersebut dilansir banyak sekali media internasional.

ISIS. Kelompok teroris yang berhasil memporak-porandakan beberapa negara di Timur Tengah ini juga mengusung Bendera Tauhid. ISIS ini bangun dengan diskenario dan dibantu dana dan senjata oleh Amerika dan Israel.

HIZBUT TAHRIR. Aliran politik yang mengusung ideologi Qadariyah dan liberal ini juga memakai bendera Tauhid. Kantor Pusat HT ada di Inggris. Karena berdirinya HT juga skenario dan dana dari Inggris. Di Timur Tengah, HT tidak diterima. Karena itu, bendera Tauhid merupakan bab dari propaganda untuk mengelabui orang-orang awam.

Oleh:
KH. Muhammad Idrus Ramli