Puasa merupakan ibadah ritual yang interpretasinya meliputi beberapa aspek urgen dalam kehidupan yang terkombinasi dalam satu ibadah yang disebut puasa. Dan inilah keutamaan ibadah puasa dari yang lainnya. Kombinasi aspek bermacam-macam tersebut bisa kita tinjau dari filosofi abjad "shod" dari kata dasarnya asshoumu الصوم.
Tercatat ada 13 interpertasi puasa yang telah dilegitimasi oleh para pakar :
1. As Shobru (Kesabaran)
Dikatakan dalam sebuah hadits : "وهو شهر الصبر والصبر ثوابها الجنة " bulan ramadhan ialah bulan kesabaran dan kesabaran pahalanya surga". HR Baihaki
Psikiater terkemuka di tanah air, Prof. Dr. Dadang Hawari menegaskan, inti dari shaum yaitu pengendalian diri. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu, menambahkan, shaum bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga. “Yang paling penting ialah mengendalikan diri dari hal-hal yang dilarang,”
2. As Shidqu (Kejujuran)
Puasa menuntut setiap pelakunya untuk mengaplikasikan amaliyah dzohir dan batinnya dengan kejujuran. Sebab ini ialah suatu proses penyucian jiwa dari kotaran hati yang disebut bohong baik dalam tindakan maupun perkataan.
3. As Shomtu (Diam)
Rosululloh SAW bersabda : من صمت نجا "barangsiapa yang membisu maka beliau akan selamat" HR.Tirmidzi, Ahmad Dan Baihaki. Sebab membisu ialah rekanan dari puasa kalau seseorang berpuasa dari makan dan minum maka sedemikian juga kita harus “the obstinence of speech” memaksa diri untuk tidak bercakap-cakap Perkataan yang negatif, berbahaya dan merugikan ibarat memfitnah, berbohong, caci maki, berkata-kata porno, mengadu domba dan sebagainnya.
4. As Shohwah (Kejernihan jiwa dan Keterjagaan)
Suatu tindakan meninggalkan kebatilan, merefleksi kehidupan, sadar dari kelalaian kelaian yang telah dijalani diluar bulan ramadhan. Karena bulan ramadhan ialah animo segala bentuk keluhuran, ibadah, dan pertaubatan. Dan tidak menutup kemungkinan dengan adanya bulan ini setiap orang akan mengkoreksi perjalanannya masing masing.
5. As Shoud (Kebangkitan)
Setiap orang yang berpuasa sedang menjalani proses kebangkitan menuju keluhuran, kebangkitan dari segala jenis syahwat, kebangkitan kualitas social kemasyarakatan.
Prof KH Didin Hafidhuddin, mengungkapkan, tujuan utama shaum bulan Ramadhan ialah mencetak manusia-manusia yang bertakwa. Menurut dia, takwa ialah orang yang selalu berusaha meningkatkan kualitas diri, kualitas akhlak, kualitas pengetahuan, kualitas ibadahnya kepada Allah maupun juga kualitas kesalehan sosialnya.
6. As Shomud wa shomadiyah (Ketangguhan)
Menguji ketangguhan seseorang dalam menahan kesulitan pada segala kondisi baik panas maupun dingin, baik lapar maupun haus. semuanya harus dilalui sebagai asensi ibadah kita. Cukuplah menjadi teladan bagi kita bagaimana usaha rosululloh dan para sobat yang melakukan perang badar dalam kondisi berpuasa.
7. As Sholah (Sholat)
Sholat sangat dekat sekali dengan syiar ramadhan khususnya sholat tarowih. Dibulan ramadhan juga menormalkan fungsi masjid dengan banyaknya orang yang sholat berjamaah.
8. As Shilah (Silaturahmi)
Silaturrahmi disini ialah kinayah dari menyalurkan kebajikan pada sanak family, kerabat, serta mempererat relationship antar sesama.
Aristoteles menyampaikan bahwa insan adalah, Zoon Foliticon. Makhluk yang bermasyarakat, bersosialisasi, berinteraksi sosial. Dalam bersosialisasi insan akan selalu berinteraksi dengan manusia. Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktifitas-aktifitas sosial. Interaksi sosial ialah hubungan sosial yang dinamis, yang menghubungkan antara orang perorang, antara kolompok-kolompok insan maupun perorangan dengan kolompok manusia. Salah satunya bisa kita tempuh melalui silaturahmi,
9. As Shoqlu (Konsentrasi dan Konsistensi)
Yaitu mengambil keputusan dan tindakan dengan tenang dan konsentrasi tidak tergesa gesa dan amarah. Serta berkonsentrasi dengan tujuan tujuan utama dalam kehidupan didunia. Dalam bahasa modern sanggup di pahami sebagai humanisasi, yaitu aktivitas pemberdayaan dan peningkatan kwalitas Sumber Daya Manusia yang seimbang
10. As Shofa (Kejernihan Hati)
Prof. Mahmud Syaltut, mengistilahkan puasa dengan "Asshoimu malakum fii shuratil insan) artinya: “malaikat dalam wujud manusia” yang bisa membuat dan mengisi ke kosongan jiwa dan kesehatan rohani.
11. As Shofhu wa As Shulhu (Memaafkan dan Berdamai)
Bulan ini ialah bulan penuh ampunan dari alloh. Sudah seyogyanya bagi kita untuk memaafkan sesama dan berdamai dari segala bentuk konflik kehidupan.
12. As Sihhah wa As Shounu ( kesehatan dan pencegahan)
Secara medis mempunyai banyak khasiat rosululloh s.a.w bersabda : صوموا تصحوا "berpuasalah maka kau akan sehat" HR tabrani. Pengobatan mutakhir pun sudah banyak melegitimasi secara ekspilisit kebenaran hadits ini, Seorang dokter arab berjulukan ibnu kaldah menyampaikan ; "المعدة بيت الداء والحمية رأس كل الدواء" percernaan ialah sumber segala penyakit dan pencegahan (puasa) sumber segala obat.
13. As Shodaqoh (Sedekah)
Bulan bulan ampunan identik dengan membuatkan kebahagiaan dengan orang faqir miskin melalui sedekah. Syiar ini sanggup dirasakan sesudah kita mencicipi bagaimana rasa lemas ketika menahan lapar dan dahaga ketika berpuasa sehingga menggerakkan hati kita untuk meringankan benan bagi mereka.
Demikianlah filosofi puasa ditinjau dari abjad shod dalam kata as-shoumu. agar bisa mengakibatkan pelajaran dalam menjalankan puasa pada kali ini.**
0 komentar:
Post a Comment