Showing posts with label Bandung Barat. Show all posts
Showing posts with label Bandung Barat. Show all posts
 Warga Nahdlatul Ulama di Bandung Barat akan mengadakan kegiatan silaturahmi pada hari Sab Tanya Jawab Kegiatan Sarasehan Nahdliyyin Bandung Barat

Warga Nahdlatul Ulama di Bandung Barat akan mengadakan kegiatan silaturahmi pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 2017.  Bagi umat islam di Bandung Barat yang mencari isu seputar kegiatan sarasehan tersebut, berikut kami sampaikan hasil wawancara singkat kami dengan panitia Sarasehan Nahdliyyin Bandung Barat:

Apakah Benar Akan Dilangsukan Kegiatan Sarasehan Nahdliyyin Bandung Barat?
Ya, benar. Kegiatan tersebut akan dilangsungkan pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 2017 mulai pukul 08.00 WIB. Lokasinya bertempat di Pondok Pesantren al-Ghuroba Sindangkerta.

Apa Tujuan Dilaksanakannya Sarasehan Nahdliyyin Bandung Barat tersebut?
Ada dua aktivitas utama. Pertama, guna mempererat silaturahmi dan meneguhkan ukhuwwah islamiyyah-nahdliyyah di kalangan warga nahdliyyin serta kalangan pesantren-pesantren yang ada di Bandung Barat. Dan yang kedua yaitu untuk memperkuat fondasi nilai, semangat, gagasan, dan impian warga Nahdlatul Ulama di Bandung Barat.

Bagaimana Gambaran Kegiatannya?
Kegiatan ini akan dihadiri oleh aneka macam unsur warga Nahdliyyin. Baik unsur organisasi, forum maupun masyarakat.

Nantinya akan diadakan kegiatan bincang-bincang diantara para warga nahdliyyin. Panitia juga akan menghadirkan beberapa pembicara untuk lebih memfokuskan topik bahasan yang pastinya akan bermanfaat dan menarik untuk disimak.

Di media sosial, ada yang mewaspadai independensi kegiatan ini. Ada yang menduga kegiatan ini tidak lepas dari kepentingan lain. Misalnya politik. Bagaimana balasan panitia?
Kegiatan ini murni untuk kemaslahatan Nahdlatul Ulama dan umat. Kami berangkat dari keresahan. Dari panggilan hati untuk berkontribusi menebar kebaikan dalam menyikapi fenomena-fenomena yang akhir-akhir ini banyak terjadi. Khususnya terkait keislaman, kebangsaan dan kerukunan. Juga untuk bekal gerakan Nahdliyyin di Bandung Barat. Sebab kita punya kultur, tradisi dan jati diri yang perlu dijaga. Kita tidak ingin ada warga nahdliyyin yang melenceng dari fikrah, harokah dan amaliah Nahdlatul Ulama itu sendiri. Kita tidak ingin ada warga Nahdliyyin yang tergelincir akhir propaganda dan penggiringan opini yang banyak dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Maka, mengurus "rumah besar" para ulama ini yaitu tanggung jawab bersama.

Adapun kecurigaan terkait adanya kepentingan lain semisal politik yaitu sesuatu yang kami maklumi. Terlebih Bandung Barat ketika ini sedang memasuki masa-masa politik. Tapi kami mohon kepercayaan dari seluruh warga Nahdliyyin. Acara ini didasari, digagas dan dibiayai oleh swadaya warga nahdliyyin semata. Tidak ada kepentingan lain diluar kemaslahatan nahdlatul Ulama.

Apa yang ingin disampaikan untuk program Sarasehan Nahdliyyin Bandung Barat nanti?
Sudah saatnya nahdliyyin Bandung Barat ngobrol dan duduk bersama. Sambil ngopi pula. Bagi para Nahdliyyin yang tidak berhalangan, kami mengharapkan kehadirannya.**(rm)
Rencana Kehadiran Felix Siauw Ditolak Puluhan Ormas di Bandung Barat Rencana Kehadiran Felix Siauw Ditolak Puluhan Ormas di Bandung Barat

Kehadiran Felix Siauw yang rencananya akan mengisi kegiatan kegiatan Special Ramadhan Majelis Taklim Kotabaru Parahyangan pada tanggal 23 Mei 2018 mendapat penolakan keras dari puluhan ormas di Bandung Barat.

Dalam pesan berantai dibanyak grup WA masyarakat KBB, telah lebih 30 an ormas islam, organisasi pemuda, LSM, dan pondok pesantren yang menolak kehadiran Felix. Menurutnya, felik seringkali memanfaatkan mimbar pengajian dan media umum sebagai ajang kampanye khilafah yang berpotensi menimbulkan konflik ditengah masyarakat.

Rencananya penolakan tersebut akan disampaikan kepada pihak Bupati Bandung Barat, Kantor Kesbangpolinamas KBB, Kemenag KBB, MUI, Kodim dan Polres Cimahi.

Sebelumnya, penolakan telah muncul dari Majelis Cinta Negeri (MCN) melalui koordinatornya Edi Rusyandi. Edi menegaskan bahwa Felix merupakan pengusung khilafah yang berhubungan dengan HTI, organisasi yang telah dihentikan oleh pemerintah.

"Seharusnya pihak pengurus majelis taklim Kotabaru Parahyangan peka dengan perkembangan sosial politik terkini, dan jangan memberi ruang pihak yang mengancam ideologi bangsa," kata Edi.

Berikut daftar organisasi/lembaga yang telah menyatakan penolakan atas kehadiran Felix Siauw :

1. Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bandung Barat;

2. Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor kbb

3. DPD Angkatan Muda Islam Indonesia (DPD AMII) Kab.Bandung Barat

4. PC Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kab. Bandung Barat

5. PC SAPMA Pemuda Pancasila Kab. Bandung Barat.

6. DPC angkatan muda ka'bah (AMK) Kab. Bandung Barat

7. Dewan Pimpinan Cabang Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) Bandung Barat

8. Pondok Pesantren Syarif Hidayatulloh, Cipongkor, Bandung Barat

9. PK PMII STAI Darul Falah, Bandung Barat

10. Garuda KPPRI Dpc Kab. Bandung barat

11. TMI (Tunas Muda Indonesia) DPC KBB

12.HGKNI DPC KBB

13.Karang Taruna Desa Batulayang Cililin

14. Ponpes Nurul Huda Sindangdalam, Sinarjaya, Gununghalu

15. Ponpes Nurul Anwar, Gununghalu

16. Ponpes Nurul Quran, Gununghalu

17. Forum Silaturahmi Santri dan Remaja Gununghalu (Forum Sarung)

18. DPD Pemuda Peduli Bangsa (DPD PPB) Kab. Bandung Barat

19. Komando Pejuang Merah Putih (KPMC) DPC Bandung Barat

20.Forum Silaturahmi Imam Tajug (FORSITA )

21.Pon-Tren Raudlatul Mutaallimiin Cipatat

22. PC Forum Komunikasi Generasi Muda Nahdlatul Ulama (FKGMNU) Bandung Barat

23. Majelis Pemuda Cinta Negeri

24. PC FSGN Nusantara KBB

25. Pemuda Demokrat Indonesia (PDI) Kab. Bandung Barat

26. Banteng Muda Indonesia (BMI) Kab. Bandung barat

27. Gerakan rakyat indonesia gres (GRIB) KBB

28. Ittihaadul Asaatiidz cililin Bandung Barat

29. Forum Silaturahmi Imam Masjid (FORSIMA) Bandung Barat

30. Pemuda Pendorong Potensi Desa (PENDOPO DESA) KBB

31. Komunitas Budaya Paguyuban Dayang Sumbi

32. Pengurus Forun Karangtaruna Kecamatan Cipongkor kbb

33. Lembaga Kajian Pendidikan Pesantren dan Masyarakat (LKP3M)

34. DPD Generasi Penerus Perintis kemerdekaan (GPPK) Kab. Bandung Barat

35. Pena Indonesia

36. cowok Indonesia (PI) KBB

37. DPD FKPPK Kab. Bandung Barat

38. Forum Komunikasi Perangkat Desa (FK-PeDes) Kec. Sindangkerta

39. PK KNPI Kec. Sindangkerta

40. Karang Taruna Kec. Sindangkerta

41. AMMDi ( Angkatan Muda Majlis Dakwah Islamiyah) KBB

42. Pondok Pesantren Baabussalam, Sindangkerta, KBB

43. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) KBB

44. Pondok Pesantren Al Amin Sumurkembang, Cipongkor, KBB

45. Ponpes Al-Masduqiyah, Cibalok, Cipongkor, KBB

46. Pondok Pesantren Al-Ghuroba Sindangkerta KBB

47.Keluarga Mahasiswa Kabupaten Bandung Barat (KEMBARA)

48. Pondok Pesantren Darussalam, Ngamprah, KBB

49. Laskar Pendekar Banten Sejati (LAPBAS) DPC Bandung Barat

50. Sekolah Menengah kejuruan IT NU Bandung Barat

51. PC MATAN bandung Barat

52. PK KNPI Kec. Ngamprah

53. Ikatan Santri Bandung Barat (ISBAT)

54. GPK NU Bandung Barat

55. Pondok Pesantren Riyadul Mubtadiin Rongga, KBB

56. Pondok Pesantren Nurusholah, Rongga, Bandung Barat.

(NH)
JRA (Jam’iyyah Ruqyah Aswaja) muncul di Ponpes Sunan Kalijaga Diwek Jombang didirikan oleh kader muda Nahdlatul Ulama’ (NU) sekaligus ketua PKPNU PCNU Jombang angkatan pertama yaitu ‘Allamah ‘Alauddin Shidiqy yang Akrab di Sapa dengan sebutan Gus Amak Pada tanggal 15 Januari 2013. Pada Awal-nya bernama “Ruqyah Syar’iyyah An-nahdliyyah”, kemudian berganti menjadi Jam’iyyah Ruqyah Sunan Kalijaga (JRS) karena memang muncul di Ponpes Sunan Kalijaga sebagai Unit Sosial Thibb An-Nabawi di ponpes tersebut, Kemudian karena minat masyarakat luar pesantren untuk menjadi praktisi semakin banyak sehingga diadakanlah ijazahan/pelatihan di luar kabupaten Jombang untuk kali pertama-nya yaitu di kabupaten madiun pada tanggal 31 Juli 2016, sehingga nama Jam’iyyah-nya pun berganti menjadi RAJ (Ruqyah Aswaja Jatim), Seiring dengan berjalan-nya waktu dan para penggerak untuk menjadi praktisi ruqyah bergerak kian banyak sehingga pada akhirnya pada tahun 2017, Gus Amak bermodalkan tekad dan ilmu keorganisasian yang di dapat dari PCNU Jombang membentuk Pengurus Pusat yang terdiri dari Alumni Pelatihan RAJ yang saat itu hanya ada sekitar 5 Cabang/Kota di Jawa Timur (Jombang, Madiun, Pasuruan, Malang dan Nganjuk).
LMSejarah Berdirinya Team Ruqyah Aswaja Bandung Barat


Kemudian pada Awal 2017, penggerak praktisi ruqyah kian membludak sehingga pengurus pusat memutuskan mengganti nama RAJ menjadi JRA (Jam’iyyah Ruqyah Aswaja) dan berbadan hukum resmi kemenhunkam SK Kemenhunkam RI No. AHU-0013492.AH.01.04.Tahun 2017. Di karenakan Resmi bernama JRA semenjak thn 2017 maka Milad-nya pun di hitung bergerak tahun 2017.
Perkembangan JRA pun kini kian pesat. Tercatat ada sekitar 35 Pengurus Anak Cabang (PAC), 68 Pengurus Cabang (PC), 1 Pengurus Cabang Istimewa (Turki), 8 Pengurus Wilayah (PW) dan 20 Anggota Pengurus Pusat. Total keseluruhan anggota JRA hingga saat ini (bulan Agustus 2018) sekitar 3.750an anggota, yang sudah mendapatkan Kartu Tanda Anggota Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (KARTA JRA) sekitar 1,500 anggota dan memungkinkan terus berkembang untuk kemaslahatan Umat dan pengabdian terhadap bangsa dan negara.

Setelah berjalan lama, Pelatihan praktisi terus berjalan, tibalah pelatihan di Subang Jawa Barat. Gus amak hadir langsung memberikan materi sekaligus mengijazahkan ruqyah terhadap banyak praktisi. Dari kabupaten Bandung Barat pun hadir beberapa orang.
Setelah sebulan berjalan adalah pelatihan praktisi di PWNU Jawab Barat.
450 hadir sebagai peserta praktisi dan dari Kabupaten Bandung Barat pun banyak yang mengikuti. Dari sanalah berdiri team Ruqyah Ahli Sunnah Waljamaah Nahdlatul Ulama Kabupaten Bandung Barat.
Selang beberapa waktu dibentuklah kepengurusan JRA KABUPATEN BANDUNG BARAT.