Showing posts with label Motivasi. Show all posts
Showing posts with label Motivasi. Show all posts
 Nasihat dan motivasi menjadi salah satu hal yang penting dalam upaya memperbaiki diri Kumpulan Kata Mutiara Islami, Mahfudzot Bahasa Arab dan Artinya

Nasihat dan motivasi menjadi salah satu hal yang penting dalam upaya memperbaiki diri. Nasihat-nasihat tersebut bisa tiba dengan aneka macam cara. Diantaranya yaitu dari kata-kata mutiara yang diucapkan.

Sering kali kita atau saudara kita membutuhkan kata-kata mutiara untuk dihafal dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh alasannya yaitu itu, kami bagikan kumpulan kata-kata mutiara islami dalam bahasa arab dan artinya dengan mengklasifikasikan beberapa tema di dalamnya. Berikut dibawah ini kami sajikan.

MERAIH KESUKSESAN

1. مَنْ جَدَّ وَجَدَ
Barang siapa bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil.

2. مَنْ سَارَ عَلَى الدَرْبِ وَصَلَ
Barang siapa berjalan pada relnya, maka ia akan sampai.

3. وَمَااللَّذَّةُ إِلاَّ بَعْدَ التَعَبِ
Tiada kenikmatan kecuali sehabis bersusah payah.

4. مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ
Barang siapa menanam, maka ia akan memetik.

5. الإِتِّحَادُ أَسَاسُ النَجَاحِ
Persatuan yaitu dasar keberhasilan.

6. مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ
Siapa yang mengetahui jauhnya perjalanan ia akan bersiap-siap.

7. إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ
Jika benar tekadnya maka akan terperinci perjalanannya.

8. اِجْهَدْ وَلَا تَكْسَلْ وَلَا تَكُ غَافِلًا  # فَنَدَامَةُ العُقْبَى لِمَنْ يَتَكَاسَلُ
Bersungguh-sungguhlah dan jangan malas dan jangan jadi lalai, alasannya yaitu penyesalan mendalam itu yaitu milik mereka yang bermalas-malasan.

9. الأَعْمَالُ بِخَوَاتِمِهَا
Semua pekerjaan harus dituntaskan.

10. مَنْ تَأَنَّى نَالَ مَا تَمَنَّى
Barang siapa yang berhati-hati maka ia akan mendapat apa yang ia impikan.

11. لَيْسَ كُلُّ مَا يَلْمَعُ ذَهَبًا
Tidak setiap yang berkilap itu yaitu emas.

12. العَمَلُ يَجْعَلُ الصَّعْبَ سَهْلًا
Tindakan, menciptakan yang sulit menjadi mudah.

13. لَا تَكُنْ رَطْبًا فَتُعْصَرَ وَلَا يَابِسًا فَتُكَسَّرَ
Jangan kau lemah nanti kau diperas dan jangan keras nanti kau dipatahkan.


KESABARAN DAN KEJUJURAN

1. مَن صَبَرَ ظَفِرَ
Barang siapa bersabar, ia akan beruntung.

2. الصَبْرُ يُعِيْنُ عَلَى كُلِّ عَمَلٍ
Kesabaran membantu setiap pekerjaan.

3. رَأْسُ الذُّنُوْبِ الكَذِبُ
Otak dari dosa yaitu kebohongan.

4. أَوَّلُ الغَضَبِ جُنُوْنٌ وَآخِرُهُ نَدَمٌ
Awal kemarahan yaitu kegilaan, dan karenanya yaitu penyesalan.

5. الحَسُوْدُ لَا يَسُوْدُ
Pendengki tak akan bahagia.

6. فِى التَّأَنِّى السَّلَامَةُ وَفِى العَجَلَةِ النَّدَامَةُ
Dalam kehati-hatian ada keselamatan dan dalam ketergesa-gesaan ada penyesalan.



ILMU DAN PENGETAHUAN

1. جَرِّبْ وَلاَحِظْ تَكُنْ عَارِفًا
Coba dan perhatikan, maka kau akan jadi tahu.

2. اطْلَبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَحْدِ
Tuntutlah ilmu semenjak buaian hingga liang lahat.

3. خَيْرُ جَلِيْسٍ فىِ الزَمَانِ كِتَابٌ
Sebaik-baiknya teman duduk sepanjang waktu yaitu buku.

4. العَقْلُ السَلِيْمُ فىِ الجِسْمِ السَلِيْمِ
Pikiran yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat.

5. العِلْمُ فىِ الصِغَرِ كَالنَقْشِ عَلَى الحَجَرِ
Pengetahuan pada waktu kecil menyerupai lukisan di atas batu.

6. لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَاسُ كَالبَهَائِمِ 
Jika tak ada ilmu maka niscaya insan menyerupai binatang.

7. تَعَلَّمَنْ صَغِيْرًا وَاعْمَلْ بِهِ كَبِيْرًا
Belajarlah pada waktu kecil dan amalkan dikala kau besar.

8. العِلْمُ بِلاَ عَمَلٍ كَالشَجَرِ بِلاَ ثَمَرٍ
Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah.

9. آفَةُ العِلْمِ النِّسْيَانُ
Bencana pengetahuan yaitu lupa.

10. اُطْلُبِ العِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ
Tuntutlah ilmu itu walaupun ke negeri Cina.

11. تَرْكُ الجَوَابِ عَلَى الجَاهِلَ جَوَابٌ
Meninggalkan balasan untuk orang kurang cendekia yaitu jawabannya.

12. أَخِىْ لَنْ تَنَالُ العِلْمَ إِلَّا بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ  أُسْتَاذٍ وَ طُوْلُ زَمَانٍ
Saudaraku! Kamu tidak akan mendapat ilmu kecuali dengan enam perkara, akan ku berikan perincian dengan terperinci :  Kecerdasan, Harta Benda, Ketamakan, Mempergauli Ustadz Kesungguhan  Waktu yang panjang.

13. هَلَكَ اِمْرُؤٌ لَمْ يَعْرِفْ قَدْرَهُ
Hancurlah seseorang yang tidak mengetahui kemampuannya.


MENGHARGAI WAKTU

1. بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ
Telur hari ini lebih baik dari ayam  besok hari.

2. الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَهَبِ
Waktu itu lebih berharga daripada emas.

3. لَنْ تَرْجِعَ الأَيَّامُ التِى مَضَتْ
Tak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.

4. تَنْظِيْمُ العَمَلِ يُوَفِّرُ نِصْفَ الوَقْتِ
Mengatur pekerjaan akan menghemat setengah waktu.

5. لَا تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلَى الغَدِ مَاتَقْدِرُ أَنْ تَعْمَلَهُ اليَوْمَ
Jangan tunda pekerjaanmu hingga besok, apa yang sanggup kau kerjakan hari ini.


MENJAGA LISAN

1. مَنْ عَذُبَ لِسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
Barang siapa yang bagus tutur katanya banyak sahabatnya.

2. إِذَا تَمَّ العَقْلُ قَلَّ الْكَاَةمُ
Jika tepat nalar seseorang maka sedikit bicaranya.

3. قُلِ الحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا
Katakanlah yang benar meskipun pahit.

4. عَثْرَةُ القَدَمِ اَسْلَمُ مِنْ عَثْرَةِ اللِّسَانِ
Terpelesetnya kaki lebih kondusif dari terpelesetnya lidah.

5. خَيْرُ التكَلمِ مَا قَلَّ وَدَلَّ
Sebaik-baik kata yaitu yang ringkas dan mengena.

6. العَبْدُ يُضْرَبُ بِالعَصَا وَالحُرُّ يَكْفِيْهِ بِالإِشَارَةِ
Budak itu dipukul dengan tongkat sedangkan orang yang merdeka itu cukup dengan isyarat.

7. اُنْظُرْ مَا قَالَ وَلَا تَنْظُرْ مَنْ قَالَ
Perhatikan apa yang dikatakan dan jangan perhatikan siapa yang mengatakan.

8. الكَاَِمُ يَنْفُذُ مَا لَا تَنْفُذُهُ الإِبَرُ
Perkataan itu menembus apa yang tak ditembus oleh jarum.

9. لِكُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ وَلِكُلِّ مَقَالٍ مَقَامٌ
Setiap daerah ada kata-katanya (yang cocok) dan setiap kata-kata ada tempatnya (yang cocok).

10. دَاوُوا الغَضَبَ بِالصُّمْتِ
Obatilah kemarahan itu dengan diam.

Demikian kata-kata mutiara islami dalam bahasa arab dan terjemahnya untuk menjadi mahfudzot (hapalan) dan diamalkan dalam kehiduan sehari-hari.
 Nasihat dan motivasi menjadi salah satu hal yang penting dalam upaya memperbaiki diri Kumpulan Kata Mutiara Islami, Mahfudzot Bahasa Arab dan Artinya

Nasihat dan motivasi menjadi salah satu hal yang penting dalam upaya memperbaiki diri. Nasihat-nasihat tersebut bisa tiba dengan banyak sekali cara. Diantaranya ialah dari kata-kata mutiara yang diucapkan.

Sering kali kita atau saudara kita membutuhkan kata-kata mutiara untuk dihafal dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh alasannya ialah itu, kami bagikan kumpulan kata-kata mutiara islami dalam bahasa arab dan artinya dengan mengklasifikasikan beberapa tema di dalamnya. Berikut dibawah ini kami sajikan.

MERAIH KESUKSESAN

1. مَنْ جَدَّ وَجَدَ
Barang siapa bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil.

2. مَنْ سَارَ عَلَى الدَرْبِ وَصَلَ
Barang siapa berjalan pada relnya, maka ia akan sampai.

3. وَمَااللَّذَّةُ إِلاَّ بَعْدَ التَعَبِ
Tiada kenikmatan kecuali sehabis bersusah payah.

4. مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ
Barang siapa menanam, maka ia akan memetik.

5. الإِتِّحَادُ أَسَاسُ النَجَاحِ
Persatuan ialah dasar keberhasilan.

6. مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ
Siapa yang mengetahui jauhnya perjalanan ia akan bersiap-siap.

7. إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ
Jika benar tekadnya maka akan terang perjalanannya.

8. اِجْهَدْ وَلَا تَكْسَلْ وَلَا تَكُ غَافِلًا  # فَنَدَامَةُ العُقْبَى لِمَنْ يَتَكَاسَلُ
Bersungguh-sungguhlah dan jangan malas dan jangan jadi lalai, alasannya ialah penyesalan mendalam itu ialah milik mereka yang bermalas-malasan.

9. الأَعْمَالُ بِخَوَاتِمِهَا
Semua pekerjaan harus dituntaskan.

10. مَنْ تَأَنَّى نَالَ مَا تَمَنَّى
Barang siapa yang berhati-hati maka ia akan mendapat apa yang ia impikan.

11. لَيْسَ كُلُّ مَا يَلْمَعُ ذَهَبًا
Tidak setiap yang berkilap itu ialah emas.

12. العَمَلُ يَجْعَلُ الصَّعْبَ سَهْلًا
Tindakan, menciptakan yang sulit menjadi mudah.

13. لَا تَكُنْ رَطْبًا فَتُعْصَرَ وَلَا يَابِسًا فَتُكَسَّرَ
Jangan kau lemah nanti kau diperas dan jangan keras nanti kau dipatahkan.


KESABARAN DAN KEJUJURAN

1. مَن صَبَرَ ظَفِرَ
Barang siapa bersabar, ia akan beruntung.

2. الصَبْرُ يُعِيْنُ عَلَى كُلِّ عَمَلٍ
Kesabaran membantu setiap pekerjaan.

3. رَأْسُ الذُّنُوْبِ الكَذِبُ
Otak dari dosa ialah kebohongan.

4. أَوَّلُ الغَضَبِ جُنُوْنٌ وَآخِرُهُ نَدَمٌ
Awal kemarahan ialah kegilaan, dan kesudahannya ialah penyesalan.

5. الحَسُوْدُ لَا يَسُوْدُ
Pendengki tak akan bahagia.

6. فِى التَّأَنِّى السَّلَامَةُ وَفِى العَجَلَةِ النَّدَامَةُ
Dalam kehati-hatian ada keselamatan dan dalam ketergesa-gesaan ada penyesalan.



ILMU DAN PENGETAHUAN

1. جَرِّبْ وَلاَحِظْ تَكُنْ عَارِفًا
Coba dan perhatikan, maka kau akan jadi tahu.

2. اطْلَبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَحْدِ
Tuntutlah ilmu semenjak buaian hingga liang lahat.

3. خَيْرُ جَلِيْسٍ فىِ الزَمَانِ كِتَابٌ
Sebaik-baiknya teman duduk sepanjang waktu ialah buku.

4. العَقْلُ السَلِيْمُ فىِ الجِسْمِ السَلِيْمِ
Pikiran yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat.

5. العِلْمُ فىِ الصِغَرِ كَالنَقْشِ عَلَى الحَجَرِ
Pengetahuan pada waktu kecil menyerupai lukisan di atas batu.

6. لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَاسُ كَالبَهَائِمِ 
Jika tak ada ilmu maka niscaya insan menyerupai binatang.

7. تَعَلَّمَنْ صَغِيْرًا وَاعْمَلْ بِهِ كَبِيْرًا
Belajarlah pada waktu kecil dan amalkan ketika kau besar.

8. العِلْمُ بِلاَ عَمَلٍ كَالشَجَرِ بِلاَ ثَمَرٍ
Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah.

9. آفَةُ العِلْمِ النِّسْيَانُ
Bencana pengetahuan ialah lupa.

10. اُطْلُبِ العِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ
Tuntutlah ilmu itu walaupun ke negeri Cina.

11. تَرْكُ الجَوَابِ عَلَى الجَاهِلَ جَوَابٌ
Meninggalkan balasan untuk orang kurang cendekia ialah jawabannya.

12. أَخِىْ لَنْ تَنَالُ العِلْمَ إِلَّا بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ  أُسْتَاذٍ وَ طُوْلُ زَمَانٍ
Saudaraku! Kamu tidak akan mendapat ilmu kecuali dengan enam perkara, akan ku berikan perincian dengan terang :  Kecerdasan, Harta Benda, Ketamakan, Mempergauli Ustadz Kesungguhan  Waktu yang panjang.

13. هَلَكَ اِمْرُؤٌ لَمْ يَعْرِفْ قَدْرَهُ
Hancurlah seseorang yang tidak mengetahui kemampuannya.


MENGHARGAI WAKTU

1. بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ
Telur hari ini lebih baik dari ayam  besok hari.

2. الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَهَبِ
Waktu itu lebih berharga daripada emas.

3. لَنْ تَرْجِعَ الأَيَّامُ التِى مَضَتْ
Tak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.

4. تَنْظِيْمُ العَمَلِ يُوَفِّرُ نِصْفَ الوَقْتِ
Mengatur pekerjaan akan menghemat setengah waktu.

5. لَا تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلَى الغَدِ مَاتَقْدِرُ أَنْ تَعْمَلَهُ اليَوْمَ
Jangan tunda pekerjaanmu hingga besok, apa yang sanggup kau kerjakan hari ini.


MENJAGA LISAN

1. مَنْ عَذُبَ لِسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
Barang siapa yang elok tutur katanya banyak sahabatnya.

2. إِذَا تَمَّ العَقْلُ قَلَّ الْكَاَةمُ
Jika tepat nalar seseorang maka sedikit bicaranya.

3. قُلِ الحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا
Katakanlah yang benar meskipun pahit.

4. عَثْرَةُ القَدَمِ اَسْلَمُ مِنْ عَثْرَةِ اللِّسَانِ
Terpelesetnya kaki lebih kondusif dari terpelesetnya lidah.

5. خَيْرُ التكَلمِ مَا قَلَّ وَدَلَّ
Sebaik-baik kata ialah yang ringkas dan mengena.

6. العَبْدُ يُضْرَبُ بِالعَصَا وَالحُرُّ يَكْفِيْهِ بِالإِشَارَةِ
Budak itu dipukul dengan tongkat sedangkan orang yang merdeka itu cukup dengan isyarat.

7. اُنْظُرْ مَا قَالَ وَلَا تَنْظُرْ مَنْ قَالَ
Perhatikan apa yang dikatakan dan jangan perhatikan siapa yang mengatakan.

8. الكَاَِمُ يَنْفُذُ مَا لَا تَنْفُذُهُ الإِبَرُ
Perkataan itu menembus apa yang tak ditembus oleh jarum.

9. لِكُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ وَلِكُلِّ مَقَالٍ مَقَامٌ
Setiap daerah ada kata-katanya (yang cocok) dan setiap kata-kata ada tempatnya (yang cocok).

10. دَاوُوا الغَضَبَ بِالصُّمْتِ
Obatilah kemarahan itu dengan diam.

Demikian kata-kata mutiara islami dalam bahasa arab dan terjemahnya untuk menjadi mahfudzot (hapalan) dan diamalkan dalam kehiduan sehari-hari.
Ayat berikut secara jelas memberitahukan kepada orang-orang beriman agar jangan saling mengolok-olok.
JANGAN MENGOLOK-OLOK SAUDARA SESAMA

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) bisa jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) bisa jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (al-Hujuraat: 11)

Allah menyuruh manusia menahan diri dari mengolok-olok. Mengolok-olok dapat berupa menertawai kemalangan orang lain, tersenyum sinis, menyindir, atau memandang rendah. Sikap-sikap seperti itu merupakan budaya orang-orang jahil dan tidak sesuai dengan orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Al-Qur`an memperingatkan kita bahwa orang yang memperturutkan sikap yang demikian akan menderita karena api neraka akan merambat sampai membakar hati mereka.

Allah tidak suka dengan orang yang suka mengolok-olok

“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya, dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya, api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.” (al-Humazah: 1-9)

Tidaklah mungkin bagi orang-orang beriman berperilaku sinis setelah mengetahui kehendak Allah ini. Karena itu, tidak ada orang beriman yang dengan sengaja bersikap seperti itu. Akan tetapi, jikalau ada orang beriman yang tergelincir pada sikap demikian, hal itu disebabkan karena ketidaksadarannya berlaku salah dan menganggapnya sebagai lelucon. Akan tetapi, begitu ia menyadari kesalahannya, ia harus segera berhenti dan bertobat.
Musuh lain yang harus kita semua perangi adalah diri kita semua sendiri. Allah mengilhami manusia dengan kebaikan dan keburukan. Keburukan dalam diri kita semua selalu bekerja untuk setan. Al-Qur`an menjelaskan kedua sisi jiwa kita semua tersebut,

“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), oleh sebab itu Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (asy-Syams: 7-10)

INILAH JIWA YANG CONDONG KEPADA KEJAHATAN, BAGAIMANA ANDA
Sumber gambar : mesjid.id

Kita semua harus waspada terhadap sisi keburukan yang ada dalam diri kita semua sendiri dan selalu menjaga hati dalam menentang bahaya. Mengabaikan sisi keburukan jiwa kita semua tidak akan menolong kita semua lepas dari keburukannya. Akan tetapi, kita semua harus menyucikan jiwa seperti yang diajarkan dalam Al-Qur`an.

Dengan demikian, kaum mukminin tidak pernah menyatakan bahwa diri mereka suci, tetapi tetap berhati-hati terhadap hasutan dan kesia-siaan jiwa mereka. Pengakuan Yusuf a.s., “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya, Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,“ (Yusuf: 53) harus selalu diingat sebagai contoh yang baik untuk bersikap dengan tepat.

Manusia seharusnya mengawasi kelemahan jiwanya dan berbuat kebaikan serta mengekang nafsu, sebagaimana sebuah ayat tegaskan, “... manusia itu menurut tabiatnya kikir....” (an-Nisaa`: 128) Ke arah mana keserakahan mengarahkan manusia, juga tercatat dalam Al-Qur`an. Hawa nafsu adalah yang mendorong salah satu anak Adam membunuh saudaranya, “Oleh sebab itu hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, oleh sebab itu jadilah ia seorang di antara manusia yang merugi.” (al-Maa`idah: 30) Kecenderungan yang sama yang menyebabkan Samiri menyesatkan pengikut Musa ketika beliau tidak ada. Samiri berkata, “… dan demikianlah nafsuku membujukku.” (Thaahaa: 96)

Satu-satunya cara mencapai keselamatan adalah dengan mengekang nafsu :
“... Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah manusia yang beruntung.” (al-Hasyr: 9)

“Dan adapun manusia yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, oleh sebab itu sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (an-Naazi’aat: 40-41)

Perjuangan melawan hawa nafsu adalah pertempuran yang terbesar bagi seorang muslim. Mereka harus membatasi emosi dan keinginannya, yang mana yang dapat diterima dan yang mana yang tidak dapat diterima. Ia harus melawan dorongan nafsu dalam jiwanya, seperti keegoisan, iri hati, sombong, dan serakah.

Jiwa kita semua mempunyai kecenderungan untuk menyenangi hasrat dan keinginan yang sia-sia. Mereka membisikkan kepada kita semua bahwa kita semua akan merasa puas ketika kita semua memperoleh harta lebih dan mendapatkan status yang lebih tinggi dalam masyarakat. Walaupun demikian, semua kesenangan ini tidak pernah memuaskan manusia yang beriman dalam arti yang sebenarnya. Semakin banyak harta yang kita semua miliki, semakin besar keinginan untuk memiliki yang lebih banyak lagi. Dengan beragam cara, jiwa kita semua mengarahkan kita semua agar berbuat seperti halnya binatang buas yang tidak pernah merasa puas.

Jiwa kita semua akan merasa puas jika menyerahkan diri kita semua sepenuhnya hanya kepada Allah, tidak kepada hawa nafsu yang rendah. Kita semua diciptakan untuk menyembah Allah,

“ … Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati kita semua menjadi tenteram.” (ar-Ra’d: 28) 

Tidak ada lagi yang dapat memberikan ketenangan dan kepuasan pada diri setiap muslim selain itu.
Itulah sebabnya, manusia yang beriman dengan sebenar-benarnya memiliki kepuasan jiwa. Hal ini terjadi karena mereka menjauhkan diri dari kejahatan, melawan nafsu jiwa mereka, dan membaktikan diri hanya kepada Allah.

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Oleh sebab itu masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (al-Fajr: 27-30)

Kematian adalah kembali ke sisi Allah dan keluar dari kehidupan dunia untuk memasuki kehidupan lain, seperti Allah gambarkan dalam kitab-Nya. Mati diaini bukan hal biasa yang sering kita pahami dan kita lihat sehari-hari sebagai hilangnya fungsi Indra , punahnya kemampuan beraktivitas dan lenyapnya kehidupan.

Allah SWT berfirman dalam QS. Qaf ayat 19 yang artinya:
Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya (bilhak). Itulah yang kamu selalu lari darinya.

dari ayat ini kita dapat memahami kematian yang digambarkan oleh Allah SWT, dengan ungkapan bil-haqq, sehingga kematian bukanlah ketiadaan

Persiapkan Masa Depanmu dengan Mengenali Hakikat Kematian


Dari sekian banyak alasan yang sering dikemukakan oleh orang yang gagal membangun kesuksesan dalam hidupnya adalah mengatakan "Karena Tidak Ada Peluang!" Benarkan itu?
Bisa Sukses Bukan karena Ada Peluang, tetapi Sukses karena Faktor-faktor ini. BACA KALAU MAU SUKSES

Sesungguhnya peluang sukses selalu ada dalam diri kita setiap waktu, di banyak tempat, dari banyak orang yang berada di sekitar anda. Andalah sendiri yang menyebabkan sukses tersebut diraih. Peluang adalah terbukanya kemungkinan untuk sukses, begitu kemungkinan itu tidak ada, maka anda pun tidak akan bisa sukses. Sesungguhnya yang membuat kemungkinan itu ada untuk ada adalah dalam diri anda sendiri.
Banyak syarat dalam diri anda untuk memenuhi kualifikasi sukses.
  1. Membangun kualifikasi diri, sebab pencapaian sukses ditakdirkan Tuhan bagi mereka yang bisa melampaui berbagai rintangan, kesulitan, dan ujian yang harus ditaklukan. Spiritual, emosional, dan intelektual harus lebih kuat dalam menghadapi ujian dan rintangan.
  2. Membangun Tujuan hidup sebagai motivasi besar sukses, setelah segala kebutuhan Spiritual dipenuhi yang kemudian di isi dengan motivasi kuat dan besar maka sukses mudah diraih dengan terpenuhinya syarat-syarat sukses.
  3. Bekerja keras dan Bekerja Cerdas, yakinlah bahwa ketika kedua elemen di atas terpenuhi tetapi tidak ada pekerjaan yang menjembatani sukses yaitu dengan bekerja keras, maka sukses tidak akan dapat di raih.
Elemen-elemen mencapai sukses tersebut akan diraih dengan mudah, dengan begitu peluang sukses tidak hanya akan datang kepada anda, tetapi anda pun bisa menciptakan peluang untuk sukses. Karena anda memiliki persyaratan untuk itu, yaitu :
Kualitas diri dari mutu anda dalam bekerja.
Begitulah kemudia kalau Anda punya persyaratan kualitas diri dan mutu tinggi dalam bekerja dan mencapai cita-cita, maka anda tidak akan menunggu orang lain menawarkan lowongan pekerjaan, tetapi anda justru bisa bertindak dan sukses akan menghampiri anda. Maka Andalah yang menciptakan peluang-peluang untuk sukses